Total Pageviews

Tuesday, April 21, 2009

PENDAPAT SOCRATES TENTANG ROH

Ahli filsafat Yunani yang terbesar ini hidup tahun 470 sampai 399 sebelum masehi, guru dari plato, Xenophon, Aristoteles. Mengenai Ruh manusia Socrates berpendapat sebagai berikut :
Roh atau jiwa manusia adalah salah satu subtansi ( jauhar - sesuatu yang ada sendiri ), bukan satu eccidentia ( aradh - sesuatu yang adanya bergantung pada subtansia, seperti warna, panjang, pendek dll). Roh tidak dapat dilihat karena bukan merupakan benda atau sesuatu yang terdiri atas benda seperti warna. karena bukan benda, maka roh tidak tersusun dari beberapa unsur. Karenanya roh adalah simple, tidak berobah dan tak dapat menjadi rusak, karena dia terdiri dari berbagai-bagai unsur. Dari itu roh kekal selamanya.
Roh di badan berdiri sebagai raja, memerintah, sedang badan yang diperintah, Roh suatu yang mulia dan tinggi, sedang badan yang diperintah, Roh itu mempunyai sifat-sifat ketuhanan, tidak dapat lenyap atau rusak, sekalipun sudah tercerai berai dengan badan. Hanya badanlah yang dapat lenyap dan rusak dan hancur, sesudah seorang manusia mati, badannya rusak dan hancur, sedang rohnya tetap hidup utuh sebagai sedia kala tak kurang suatu apa. Tetap mempunyai pengertian dan kesadaran, mengalami kesenangan dan kemerdekaan atau kesengsaraan dan penderitaan, bergantung kepada keadaan hidupnya bersama badan.
Bila seorang manusia hidupnya bergelimang dengan dosa, kesalahan dan kejahatan, tak memikirkan selain makan minum dan tuntutan-tuntutan syahwat jasmaniyah sajam setelah berpisah dengan badan, rohnya tak dapat menempati tempat bahagia, keadaannya sesudah mati selalu dalam penderitaandan penyesalan yang berkepanjangan.
Adapun roh-roh yang mulia, yang semasa hidupnya bersama badan bersih dari dosa, kesalahan dan kejahatan, terus menuju ke alam tinggi, yang dinamai oleh Socrates alam Illahi. Ini hanya tertentu bagi filosof-filosof( ahli-ahli fikir) yang benar pendapat mereka.
Setelah mendengar keterangan itu, salah satu muridnya berdiri membantah dan berkata :
Pertama : Bukankah roh itu terhadap badan seperti irama lagu (melodi) terhadap alat-alat musik ? Yaitu bila alat-alat musik rusak atau pecah, maka lenyaplah bunyi dan irama itu
Kedua : Apakah alasannya dikatakan bahwa roh itu kebih mulia, lebih kuat, kekal dan abadi ? Apakah tidak mungkin roh itu dikatakan mulia, lebih kuat, kekal dan tetap sesudah matinya badan, tetapi akhirnya roh itupun akan lenyap pula sebagai lenyapnya badan atau tubuh ?
Terhadap bantahan pertama, Socrates dengan tegas membantah dan menambahkan bahwa sudah terang bahwa roh itu dapat mencegah dan kelarang badan mengerjakan beberpa pekerjaan. Ini menunjukkkan bahwa roh itu lain dari badanitu sendiri, tidak sama dengan irama musik, karena irama lagu tidak dapat melarang alat-alat musik/ Perbedaan antara satu irama dengan irama lain bukan karena kehendak dari irama, tetapi bergantung kepada kuat atau lemahnya tekanan manusia yang memainkan musik atau melagukan irama itu. Jadi tidaklah dapat disamakan antara roh manusia dan irama musik atau lagu mulsik.
Terhadap bantahan kedua , Socrates menambahkan keterangannya bahwa tiap sesuatu yang dapat ditangkap panca indera adalah benda- benda yang fana, dapat lenyap. Sedang adanya itu adalah dengan penetapan-penetapan dari pengertian yang tak dapat diraba atau ditangkap. Sedang pengertian-pengertian itu adanya tidak dapat menerima sesuatu yang menjadi lawannya. Adanya keadilan tidak dapat menerima kezaliman. Adanya persamaan tidak dapat menerima perbedaan. Adapun roh sama denga pengertian itu, tidak dapat menrima adanya lawannya . Sudah nyata adalah asal atau sumbernya hidup itu sendiri. Maka ia tidak dapat menerima lawannya yaitu mati. Roh itu tidak kenal mati. tidak dapat lenyap. kekal buat selamanya.
kalau dikatakan mati itu adalah akhir tiap sesuatu, maka itu adalah keuntungan besar bagi penjahat-penjahat dan orang-orang yang aniaya. ini adalah filsafatnya kaum penjahat. Ini bertentangan dengan akal dan keinsafan
dikutib dari

2 comments:

Irwan M Santika said...

Malam mas, sebuah pemikiran yang perlu dicerna dengan jeli mas.

Peluang Bisnis - Ricky said...

Artikel yang menarik mas pawi, dan judulnya bisa menarik pembaca.

salam sukses